4 Isu Etika Era Informasi
Dalam era kini, informasi dipandang sebagai aset atau sumber yang
setara dengan sumber-sumber lain dan juga mempunyai kekhususan persoalan
dan pengelolaannya, sehingga diperlukan suatu manajemen khusus yaitu
sistem manajemen informasi dengan pengelolanya yang khusus yaitu manajer
informasiatau Chief Information Officer (CIO).
Sebagai manajer jelas harus mengetahui etika manajemen. Aspek keuangan
merupakan suatu aspek yang yang sangat sensitif, demikian juga dengan
aspek informasi. Dengan demikian hak dan tanggung jawab manajer
mengisyaratkan bahwa syarat manajer harus “beretika (bermoral) tinggi
dan kuat”.
Sebagai seorang yang profesional, kita mempunyai tanggung jawab
untuk mempromosikan etika penggunaan teknologi informasi di tempat
kerja. Kita mempunyai tanggung jawab manajerial. Kita harus menerima
tanggung jawab secara etis seiring dengan aktivitas pekerjaan. Hal itu
termasuk melaksanakan peran kita dengan baik sebagai suatu sumber daya
manusia yang penting di dalam sistem bisnis dalam organisasi. Sebagai
seorang manajer atau pebisnis profesional, akan jadi tanggung jawab kita
untuk membuat keputusan-keputusan tentang aktivitas bisnis dan
penggunaan teknologi informasi, yang mungkin mempunyai suatu dimensi
etis yang harus dipertimbangkan.
Teknologi Informasi mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan
manusia. Karena TI ibarat pisau bermata dua, legal dan ilegal, baik dan
buruk, maka mau tak mau berhubungan dengan etika.
Merupakan hal yang penting untuk mengetahui bahwa hal yang tidak
etis belum tentu ilegal. Jadi, dalam kebanyakan situasi, seseorang atau
organisasi yang dihadapkan pada keputusan etika tidak mempertimbangkan
apakah melanggar hukum atau tidak.
Banyaknya aplikasi dan peningkatan penggunaan TI telah menimbulkan
berbagai isu etika, yang dapat dikategorikan dalam empat jenis:
- Isu Privasi: Rahasia pribadi yang sering disalahgunakan orang lain dengan memonitor e-mail, memeriksa komputer orang lain, memonitor perilaku kerja (kamera tersembunyi). Pengumpulan, penyimpanan, dan penyebaran informasi mengenai berbagai individu/pelanggan dan menjualnya kepada pihak lain untuk tujuan komersial. Privasi informasi adalah hak untuk menentukan kapan, dan sejauh mana informasi mengenai diri sendiri dapat dikomunikasikan kepada pihak lain. Hak ini berlaku untuk individu, kelompok, dan institusi.
- Isu Akurasi: Autentikasi, kebenaran, dan akurasi informasi yang dikumpulkan serta diproses. Siapa yang bertanggung jawab atas berbagai kesalahan dalam informasi dan kompensasi apa yang seharusnya diberikan kepada pihak yang dirugikan?
- Isu Properti: Kepemilikan dan nilai informasi (hak cipta intelektual). Hak cipta intelektual yang paling umum berkaitan dengan TI adalah perangkat lunak. Penggandaan/pembajakan perangkat lunak adalah pelanggaran hak cipta dan merupakan masalah besar bagi para vendor, termasuk juga karya intelektual lainnya seperti musik dan film.
- Isu Aksesibilitas: Hak untuk mengakses infomasi dan pembayaran biaya untuk mengaksesnya. Hal ini juga menyangkut masalah keamanan sistem dan informasi.
Salah satu alasan sulitnya menegakkan etika di dunia TI adalah
karena relatif barunya bidang ini. Tak seperti dunia kedokteran yang
usianya sudah ratusan abad, bidang TI adalah profesi baru. Walaupun ada
juga yang melanggar, dalam dunia kedokteran, etika profesi sangat
dijunjung tinggi. Ini jauh berbeda dengan dunia TI, di mana orang sangat
mudah melanggar etika. Orang masih meraba-raba batasan antara inovasi,
kreatifitas, dan pelanggaran etika. Apalagi dunia ini hampir sepenuhnya
digeluti oleh anak-anak muda yang kerap mengabaikan persoalan moralitas
yang abu-abu.